Kapan terakhir kali bisa menulis lancar?
Pertanyaan ini sering banget mengusik perasaan akhir-akhir ini. Apalagi kalau ingat ada beberapa buku yang sudah kelar dibaca tapi belum ditulis ulasannya. Saya memang sedang kesulitan menulis, baik kelanjutan cerita di Wattpad, jurnal di Notion, atau ulasan buku di blog ini. Dan kemandegan ini bikin perasaan saya agak kurang nyaman dan sedih.
Setelah ditelusuri seksama, saya menemukan titik awalnya. Jadi pada bulan-bulan akhir tahun 2023 saya menghadapi masalah pribadi yang besar. Waktu, pikiran, dan kewarasan otak terkuras untuk menyelesaikannya. Dan tidak jauh sebelum masalah itu datang, saya sudah menulis mati-matian dan seperti di kejar setan sebuah cerita bersambung yang saya komersialkan di akun karyakarsa. Di momen yang tumpang tindih itu, saya dipaksa berhenti. Mental saya terperosok. Ide saya menguap. Waktu menulis bukan prioritas. Dan butuh berbulan-bulan untuk bisa keluar dari masalah itu.
Jeda yang panjang bikin saya kagok merangkai kata jadi tulisan walau situasi pribadi saya sudah kembali stabil. Kemampuan saya kembali seperti bocah. Punya niat besar memulai kembali tapi otak dan tangan masih gemetaran. Persis seperti anak kecil mau mulai belajar jalan.
Sepanjang tahun 2024 ini saya sudah belajar lagi menulis ulasan buku tapi hasilnya belum kelihatan. Hasil yang saya maksud bukan sekadar berapa tulisan yang saya buat setiap bulannya, tetapi diukur juga sudah senyaman apa saya ketika menulisnya.
Jujur, untuk satu tulisan ulasan buku harus dibuat berhari-hari karena selalu kacau membuat runutannya. Jika lolos dengan runutan, saya dicegat lagi dengan diksi-diksi hambar yang pasti bakal membingungkan pembaca blog ini. Nyawa saya di tulisan itu hampir kosong, kalau ada pun pasti menerawang hampir enggak kelihatan.
Bahkan ada juga ulasan buku yang harus saya revisi total karena yang sudah disusun jadinya tulisan omong kosong, tidak fokus, bahkan tidak informatif. Bukan karena standar saya yang ketinggian. Saya sudah mengingatkan diri sendiri untuk menulis sederhana saja dan hasilnya bukan sederhana, lebih di bawah itu. Miris.
Keresahan perkara menulis ini membayangi hari-hari saya. Beberapa artikel dibaca terutama tips dan trik agar bisa menulis lebih baik dan lancar. Tak hanya yang berbahasa Indonesia, tulisan asing pun saya terjemahkan dulu di google lalu saya coba pahami. Sederhananya, saya pernah muak dengan menulis dan efek momen itu masih bersisa sampai sekarang.
Solusi yang paling mungkin dilakukan adalah belajar, belajar, belajar, dan sabar. Saya harus mulai menulis lagi, tidak melulu ulasan, bisa dengan tulisan random, yang pasti harus mendekatkan lagi dengan diksi-diksi dan coba-coba dirangkai dengan telaten. Tidak harus berpanjang-panjang tulisannya, bisa juga yang pendek-pendek. Tidak mesti yang langsung indah, yang utama bisa menyampaikan pesan yang mau dibagikan. Saya memutuskan untuk menulis dengan sederhana dan ringan.
Saya juga harus merubah mindset soal menulis. Jangan melihat hasilnya yang harus bagus, tapi harus bisa menikmati prosesnya. Menulis tidak boleh jadi beban, tapi solusi melepaskan beban. Menulis itu tidak boleh terkekang, tapi bisa mendewasakan. Semangat ini yang saya coba serap. Menulis itu menyenangkan dan jalan memberi manfaat untuk pembaca lain, sekali pun manfaatnya hanya hiburan.
Pada proses 'belajar menulis lebih baik' pasti akan berimbas dengan artikel-artikel ke depannya yang akan berubah-ubah. Saya tidak punya pakem yang saklek soal menulis ulasan atau tulisan lainnya. Selama ini pun berbagai format dicoba. Perbaikan di sana-sini. Copot, ganti, rombak, bangun. Itu menyenangkan buat saya, hahaha, tapi pasti belum menyenangkan pembaca blog ini. Jadi bersabar dulu ya.
Ini sudah di ujung tulisan uneg-uneg batin soal menulis. Saya sudah menerbangkan sebagian keresahan dan beban yang kemarin-kemarin memenuhi hati dan pikiran. Pengakuan sudah ditulis. Besok pasti akan menulis tulisan lainnya, bisa di sini, bisa di Wattpad, bisa juga di Notion.
Saya ingat poin penting lainnya, belajar itu lebih enak kalau didukung orang lain. Selain sebagai pengawas, yang lain bisa jadi teman. Dan saya mau minta pembaca blog ini memberi semangat ke saya dengan kata-kata semangatnya. Tulis di kolom komentar biar saya enggak merasa sendirian.
Dan saya juga ingin mengajak teman-teman untuk, "Ayo kita belajar menulis lebih baik lagi!"
0 komentar:
Posting Komentar