Judul: Into The Water
Penulis: Paula Hawkins
Penerjemah: Inggrid Nimpoeno
Penerbit: Noura Books
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal buku: 480 halaman
ISBN: 9786023853366
Harga: Rp89.000
Novel yang menarik itu yang bisa menghanyutkan pembaca. Perasaan deg-degan, penasaran kejadian berikutnya, dan bagaimana akhir kisahnya, membuat pembaca terus membuka halaman buku. Paket perasaan ini saya temukan di buku thriller kedua Paula Hawkins. Saya puas sekali bisa berkenalan dengan penduduk di Beckford dan sungainya yang penuh misteri.
Penulis mengajak kita ke Beckford, pemukiman yang masih sejuk, asri, tenang, dan damai bersama Jules Abbott. Kedatangan Jules kesana untuk mengurus kematian kakaknya, Nel Abbott. Tubuh Nel ditemukan tewas di Sungai Penenggelaman. Polisi menduga ia jatuh dari tebing, entah bunuh diri atau dijatuhkan seseorang. Inspektur Detektif Sean Townsend dan Sersan Erin Morgan menyelidiki kasus tersebut. Penelusuran merambat lebar pada kasus kematian sebelumnya; Katie Whittaker dan Lauren Slater. Ada banyak rahasia pada kasus kematian perempuan-perempuan di sungai itu dan melibatkan penduduk di Beckford.
Saya begitu tercengang mengikuti kisah Jules di Backford. Tidak menduga jika empat keluarga saling terhubung atas kematian-kematian yang terjadi di Sungai Penenggelaman. Semua orang menyimpan rahasia. Pepatah yang mengatakan ‘serapat-rapatnya menyimpan bangkai, akan tercium pula baunya’ berlaku di sana. Rahasia yang disimpan rapi akhirnya terkuak. Dan satu rahasia terbongkar, membongkar rahasia lainnya.
Suasana di Beckford yang damai berbeda dengan yang sebenarnya terjadi. Ada perselingkuhan, percintaan tak pantas, pembunuhan, bunuh diri, menutupi kebenaran, dan pemerkosaan. Semua kejahatan itu menghubungkan setiap orang bagai benang kusut. Sulit diurai tetapi harus diurai. Dan Hawkins berhasil meramu jalan cerita jadi tidak tertebak.
Di balik kekelaman Beckford, kita juga akan menemukan nilai kebaikan. Seperti kekentalan persahabatan Katie dan Lena yang patut ditiru. Keduanya saling membantu ketika ada masalah. Keduanya juga memegang janji yang dibuat. Selain itu, kita juga bisa meniru Jules yang akhirnya membuka hati dan belajar menerima Lena sebagai anak setelah kesalahpahaman antara Jules, Nel, dan Lena terselesaikan.
Novel Into The Water sangat menegangkan. Berkat terjemahan yang baik, saya bisa menyelesaikan cerita Jules dengan lancar. Awalnya memang pusing mengingat siapa-siapa karakter yang ada sebab setiap bab selalu berubah sudut pandang. Walau sudah ditulis pada bab itu sudut pandang siapa yang bercerita, saya beberapa kali harus membuka bab sebelumnya untuk memastikan karakter A itu siapanya karakter B dan karakter C. Namun sejalan proses membaca, akhirnya saya hafal posisi karakter-karakter yang muncul.
Saya memberikan nilai 5/5 untuk novel ini dan merekomendasikannya bagi pembaca yang suka cerita misteri. Tentunya, saya pun harus membaca buku thriller pertama Paula Hawkins yang The Girl on The Train, untuk membuktikan kedua kali jika Hawkins memang jempolan membuat cerita misteri.
Penerjemah: Inggrid Nimpoeno
Penerbit: Noura Books
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal buku: 480 halaman
ISBN: 9786023853366
Harga: Rp89.000
Novel yang menarik itu yang bisa menghanyutkan pembaca. Perasaan deg-degan, penasaran kejadian berikutnya, dan bagaimana akhir kisahnya, membuat pembaca terus membuka halaman buku. Paket perasaan ini saya temukan di buku thriller kedua Paula Hawkins. Saya puas sekali bisa berkenalan dengan penduduk di Beckford dan sungainya yang penuh misteri.
Penulis mengajak kita ke Beckford, pemukiman yang masih sejuk, asri, tenang, dan damai bersama Jules Abbott. Kedatangan Jules kesana untuk mengurus kematian kakaknya, Nel Abbott. Tubuh Nel ditemukan tewas di Sungai Penenggelaman. Polisi menduga ia jatuh dari tebing, entah bunuh diri atau dijatuhkan seseorang. Inspektur Detektif Sean Townsend dan Sersan Erin Morgan menyelidiki kasus tersebut. Penelusuran merambat lebar pada kasus kematian sebelumnya; Katie Whittaker dan Lauren Slater. Ada banyak rahasia pada kasus kematian perempuan-perempuan di sungai itu dan melibatkan penduduk di Beckford.
Saya begitu tercengang mengikuti kisah Jules di Backford. Tidak menduga jika empat keluarga saling terhubung atas kematian-kematian yang terjadi di Sungai Penenggelaman. Semua orang menyimpan rahasia. Pepatah yang mengatakan ‘serapat-rapatnya menyimpan bangkai, akan tercium pula baunya’ berlaku di sana. Rahasia yang disimpan rapi akhirnya terkuak. Dan satu rahasia terbongkar, membongkar rahasia lainnya.
Suasana di Beckford yang damai berbeda dengan yang sebenarnya terjadi. Ada perselingkuhan, percintaan tak pantas, pembunuhan, bunuh diri, menutupi kebenaran, dan pemerkosaan. Semua kejahatan itu menghubungkan setiap orang bagai benang kusut. Sulit diurai tetapi harus diurai. Dan Hawkins berhasil meramu jalan cerita jadi tidak tertebak.
Di balik kekelaman Beckford, kita juga akan menemukan nilai kebaikan. Seperti kekentalan persahabatan Katie dan Lena yang patut ditiru. Keduanya saling membantu ketika ada masalah. Keduanya juga memegang janji yang dibuat. Selain itu, kita juga bisa meniru Jules yang akhirnya membuka hati dan belajar menerima Lena sebagai anak setelah kesalahpahaman antara Jules, Nel, dan Lena terselesaikan.
Novel Into The Water sangat menegangkan. Berkat terjemahan yang baik, saya bisa menyelesaikan cerita Jules dengan lancar. Awalnya memang pusing mengingat siapa-siapa karakter yang ada sebab setiap bab selalu berubah sudut pandang. Walau sudah ditulis pada bab itu sudut pandang siapa yang bercerita, saya beberapa kali harus membuka bab sebelumnya untuk memastikan karakter A itu siapanya karakter B dan karakter C. Namun sejalan proses membaca, akhirnya saya hafal posisi karakter-karakter yang muncul.
Saya memberikan nilai 5/5 untuk novel ini dan merekomendasikannya bagi pembaca yang suka cerita misteri. Tentunya, saya pun harus membaca buku thriller pertama Paula Hawkins yang The Girl on The Train, untuk membuktikan kedua kali jika Hawkins memang jempolan membuat cerita misteri.
Kengerian yang dimunculkan oleh pikiran selalu jauh lebih buruk daripada yang sebenarnya.
Ceritanya sepertinya bagus, saya suka yang genre seperti ini. Mbak butuh berapa lama untuk menyelesaikan novel ini?
BalasHapusWaduh saya dipanggil Mbak, hehe saya Mas.
HapusSaya menyelesaikan novel ini sekitar 3 harian. Lama ya segitu, soalnya buku ini tebal banget menurut saya.
Paula Hawkins, salah satu penulis favorit gue nih.
BalasHapusMulai suka dari buku The Girl on The Train. Dan kayaknya gaya ceritanya masih mirip dengan buku Into The Water ini.
Kayaknya akan masuk reading list 2018 nih.
Saya belum baca yang The Girl on The Train makanya belum tahu apakah formula misterinya sama atau enggak.
HapusHarus masuk reading list tahun ini :)