Judul: Bon Appetit
Penulis: Akane Abe
Alih bahasa: Veronika Fiani Setiawan
Editor: Yoke Yuliana
Cover redesign: Heru Lesmana
Penerbit: PT Gramedia
Terbit: Juli 2014
Harga: Rp22.500
Sudah dua komik yang saya baca
dan menurut saya keduanya memiliki keseruan yang asyik diikuti. Mystery of Russian Tea mengajak
berkenalan dengan kasus kriminal, Finding My Home mengajak ke kehidupan para agen properti, dan kali ini saya
mengajak kamu untuk mengenali liku-liku di restoran Grill Matsumoto.
Bon Appetit yang dalam
bahasa indonesia diartikan, “Selamat menikmati makanan anda!”, merupakan komik
ketiga yang saya baca. Mengisahkan chef tenar bernama Osamu Isezaki yang datang
ke kota kelahirannya untuk membuka restoran terbaru. Euforia pembukaan restoran
ini sangat heboh karena Osamu termasuk chef selebriti. Di awal akan diberi tahu
bagaimana Osamu menjadi chef. Tidak lain alasan ia menjadi chef adalah karena
Mayuko, teman masa kecilnya yang ia sukai. Pada saat kelas 2 SMA, Mayuko
mengaku sudah punya pacar. Osamu cemburu. Ia pun mendatangi restoran Grill
Matusmoto, tempat pacar Mayuko kerja, ingin tahu sosoknya seperti apa. Ternyata
bayangan Matsumoto berbeda sekali dengan yang dibayangkan Osamu.
Kedatangannya kembali membawa
Osamu pada informasi jika Matsumoto sudah meninggal dan kini yang menangani
retsoran Grill Matsumoto adalah istrinya; Mayuko. Sejak Matsumoto meninggal,
restoran menjadi sepi karena rasa masakan yang tidak biasanya. Melihat Mayuko yang
berjuang untuk bisa masak, Osamu meninggalkan restoran awalnya dan memilih
membantu Mayuko.
Konflik makin seru ketika datang
penagih hutang ke restoran. Ternyata mantan anak buah Matsumoto yang bernama
Takashi Satou pernah berhutang. Dalam kurun waktu yang singkat, Mayuko harus
mengumpulkan uang 50 juta yen untuk membayar hutang. Setelah Osamu dan Mayuko berjuang
menguras tabungan dan meminjam ke kanan-kiri, uang sebesar itu belum terkumpul
juga. Seperti angin segar, datang tawaran manis dari pemilik restoran lama
Osamu untuk melakukan sesi foto yang kelak akan dicetak jadi kalender. Proyek
ini sukses, hutang terbayar, dan restoran kembali damai.
Apakah segitu saja ceritanya?
Tidak. Ada Keiichi dan Satou yang hadir di restoran itu dan membuat keseruan semakin
bertambah.
Premis besar komik ini tentang
pria yang memendam perasaan suka pada seorang wanita, tidak berdaya
mengungkapkan. Tentu saja kategori romance akan ditemukan sangat kental
sepanjang membacanya. Hanya bukan romance yang bikin hati menghangat, melainkan
romance yang bikin gemas. Tapi jangan salah, saya kira komik ini menggali lebih
dalam bentuk-bentuk perasaan yang biasa dirasakan sebagai manusia.
Berangkat dari rasa suka pada Mayuko,
Osamu mewujudkan tekadnya menjadi chef. Perasaan
yang positif akan mendorong pada hasil yang positif (Betulkan?). Perasaan
yang belum tuntas membuat Osamu memilih melindungi restoran yang dimiliki orang
yang disayangi. Perasaan yang tulus
kerap membuat pemiliknya akan berkorban lebih banyak untuk melihat orang tersayangnya
bahagia dan baik-baik saja.
Selama mengumpulkan uang untuk
membayar hutang, Osamu bekerja keras untuk mendapatkannya. Perasaan sayang pada pasangan akan memicu seseorang menjadi lebih kuat,
lebih rajin, dan lebih berusaha. Karena rasa kagum, Keiichi mengejar karir
dan mengejar impiannya. Perasaan kagum
dan mengistimewakan akan membuat pemiliknya terobsesi pada keinginannya.
Setelah kabur membawa uang restoran dan meninggalkan hutang, Satou kembali
datang meminta maaf kepada Mayuko. Perasaan
mencintai akan membawa pemiliknya kembali ke jalur yang benar, sekalipun harus
merendahkan keegoisannya dan menekan rasa malu.
Sepanjang novel ini kita akan
dikejutkan dengan banyak keajaiban yang ditimbulkan oleh yang namanya ‘rasa
hati’. Jadi, saya kira tidak baik untuk memainkan rasa hati sebab efeknya
sangat dasyat. Dan yang lebih penting lagi adalah untuk terus memeilihara rasa
hati dalam kondisi prima, baik, putih, dan tetap bersih. Sebab rasa hati yang
masih bersih akan melahirkan ekspresi tulus, keputusan yang bijak, dan
pertimbangan yang adil.
Namun ternyata tidak semua
perasaan akan membawa pada hal baik. Berikut contoh penyesalan Osamu, “Aku dibutakan oleh keinginanku untuk tidak
pulang sebelum berhasil dalam memasak sehingga aku tidak menghubungi siapapun.
Aku juga tidak menelepon ke rumah sama sekali.” Hanya karena obsesi yang
tinggi menjadi chef, Osamu melupakan keluarga dan itu keputusan yang kemudian
ia sesali.
Apakah saya terlampau serius memandang komik ini? Nyatanya, komik
ini memiliki sisi humoris yang sangat menghibur. Mayuko sempat memergoki Osamu
terlalu dekat dengan Keiichi dan menilai mereka ini pasangan yang serasi.
Bayangkan, Osamu itu menyukai Mayuko, lantaran kehadiran Keiichi, Mayuko
menganggap jika Osamu itu gay. Jelas saja Osamu salah tingkah. Ditambah
keusilan Keiichi yang kerap menggoda Osamu, membuat komik ini bikin ketawa.
“Aku akan mendukung kalian dengan segenap hati! Aku berada di pihakmu.”
Rice Omelette |
Beberapa menu disebut di komik
ini, antara lain: Rice Omelette, Salad Kentang, Beef Stew, Hors D’oeuvrenya,
Marinate Fish, Salmon Meunierre, dan Pottage Wortel. Kekurangan yang mendasar
komik ini adalah pada masakan yang tadi saya sebutkan, tidak ada satu pun yang
dijelaskan proses membuatnya. Jadi, pembaca tidak akan bisa mempraktikkannya di
rumah.
Nah, jadi masakan apa yang
sekarang kamu inginkan dan kamu ingin buat? Coba deh baca dulu komik ini
sebelum memulainya.
Jadi, komik tema makanan apa yang pernak kamu baca?
0 komentar:
Posting Komentar