Resensi Novel Sekali Lagi Si Paling Badung - Enid Blyton

[ Ulasan di bawah ini adalah kesan pribadi saya setelah membaca bukunya. Semua poin berdasarkan penilaian sendiri sesuai selera pribadi. Terima kasih. ]


Judul:
Sekali Lagi Si Paling Badung

Penulis: Enid Blyton

Penerjemah: Djokolelono

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Juni 2017, cetakan kesembilan

Tebal: 280 hlm.

ISBN: 9789792280319

Tag: novel, remaja, teenlit, asrama, sekolah, sahabat


SINOPSIS

Semester baru dimulai di Sekolah Whyteleafe dan kali ini kedatangan anak baru; Jennifer Harris, Kathleen Peters, dan Robert Jones. Jenny dikenal begitu baik dan periang. Kathleen suka bertengkar dan mukanya tidak menyenangkan. Robert berbadan besar dan wajahnya muram.

Kali ini Elizabeth benar-benar punya musuh. Ia tidak suka Robert karena menurut kabar yang beredar dia suka merundung anak di bawah tingkatnya. Sampai akhirnya ia memergoki Robert mengayun-ayunkan Peter dengan kencang hingga Peter ketakutan. Dan saat masalah ini di bawa ke Rapat Besar, Peter menyangkal hal itu. Sejak itu Elizabeth dianggap suka mencampuri urusan orang lain oleh Robert. Dan keduanya mulai saling memusuhi satu sama lain.

Jenny menirukan gaya Mam' zelle saat memarahi Kathleen dan dilebih-lebihkannya. Saat itu Kathleen memergoki aksinya itu dan sejak itu ia begitu marah pada Jenny. Keduanya berseteru saling menjelekan. Hingga akhirnya Elizabeth turun tangan dan keterlibatannya itu justru menyeretnya ikut dimusuhi Kathleen.

Kathleen dengan keji mengerjai Elizabeth dan Jenny agar mereka dihukum. Buku Elizabeth disembunyikan, peralatan berkebunnya dikotori. Tikus Jenny diletakan di meja Bu Ranger hingga ia marah besar hingga akhirnya kabur. 

Elizabeth yakin kalau pelakunya Robert. Ditambah ia memergoki Robert yang tengah mengintimidasi Leslie. Elizabeth pun mengadukan hal itu di Rapat Besar dan berharap Robert dihukum.

Sampai kapan Elizabeth akan salah menunjuk orang sebagai pelaku yang mengerjainya dan Jenny?

ULASAN

Saya melanjutkan buku kedua dari The Naughties Series dan kali ini konflik yang dibahas mengenai perseteruan Elizabeth dengan teman-temannya. Kehidupan sekolah Elizabeth jadi lebih berdinamika karena musuh-musuhnya; Robert dan Kathleen. 

Yang menarik di sini, dalam menyelesaikan kenakalan remaja harus dicari tahu akar masalahnya. Robert sebagai siswa yang suka mem-bully anak lemah ternyata mempunyai latar belakang yang membentuknya jadi seperti itu. Kathleen pun mempunyai kisah dibalik penampilannya yang begitu kusam, wajah berbintik-bintik, rambut tidak pernah rapi, dan sikapnya yang selalu murung.

Saya begitu terharu ketika Robert dan Kathleen menemukan titik balik untuk berubah jadi lebih baik. Keduanya seperti kempompong yang berubah jadi kupu-kupu. Saya juga salut dengan Rita dan William sebagai Ketua Murid yang bijaksana memutuskan apa-apa yang harus dilakukan untuk setiap aduan dan keluhan yang disampaikan peserta Rapat Besar. Termasuk menghukum Robert dan Kathleen namun tanpa mempersulit lagi keduanya.

Dan Elizabeth sebagai tokoh utama masih saja suka lupa dengan niatnya untuk jadi anak yang baik. Beberapa kali ia masih suka bertindak tanpa berpikir dan ujung-ujungnya menimbulkan masalah. Misalnya saat ia membakar sampah tanpa menunggu arahan John. Atau saat ia membiarkan Peter menaiki kuda yang rewel hingga hampir saja Peter mengalami hal buruk.

Baca juga: Resensi Novel Cewek Paling Badung di Sekolah

Keburukan lainnya dari Elizabeth adalah gampang terpancing emosi. Sehingga ia sering tersulut amarah dan membuat teman-temannya segan. Namun semua orang di Sekolah Whyteleafe paham kalau Elizabeth itu anak manis dan dia sedang berusaha jadi anak baik dan mampu bersikap adil. Hanya kadang-kadang cara yang dipilihnya keliru.

Secara keseluruhan, novel ini sangat mengharukan dan pada beberapa bagian membuat saya hampir menangis. Ada banyak nilai-nilai kebaikan yang bisa diambil. Dan lebih baik novel ini dibaca oleh remaja sebagai pembelajaran.

Sekian ulasan saya kali ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


0 komentar:

Posting Komentar